Penginderaan Jauh
Penginderaan Jauh merupakan suatu metode pemetaan atau perekaman objek-objek di permukaan bumi menggunakan citra satelit. Keunggulan pemanfaatan teknologi penginderaan jauh dibandingkan dengan pemotretan foto udara diantaranya dari segi harga, periode ulang terhadap perekaman daerah yang sama, pemilihan spektrum panjang gelombang untuk mengatasi hambatan atmosfer, serta kombinasi saluran spektral (spectral band) yang dapat diatur sesuai dengan tujuan pengguna.
Bidang Penginderaan Jauh memiliki fokus penelitian sebagai berikut :
1. Geodesi dan Geomatika : Geodinamika, Gaya berat
2. Penginderaan Jauh Lithosfer dan Atmosfer: Pergerakan lempeng, Penurunan tanah (sea level rise) pengamatan konstituen atmosfer, TEC, Carbon stock
3. Perencanaan kota dan pesisir : Evaluasi RTH dan tata guna lahan, Pemodelan arus laut, Abrasi dan akresi, Perubahan garis pantai dan mangrove
4. Penginderaan Jauh Lingkungan: Analisis kesesuaian lahan, Kajian Vegetasi, Kebakaran Hutan, Kebencanaan, Pemanfaatan citra multispektral dan hiperspektral
Kelompok bidang riset dan penelitian Penginderaan Jauh memiliki laboratorium Penginderaan Jauh dengan dosen pengampu :
1. Lysa Dora Ayu Nugraini, S.T., M.T.
2. Maulana Yudinugroho, S.Si., M.Eng.
3. Naufal Setiawan, S.T., M.Sc.
Contoh Rekam Jejak hasil Penelitian mahasiswa di bidang Penginderaan Jauh:
• Pemodelan Nilai Tanah Untuk Menyusun Peta Zona Nilai Tanah di Kelurahan Kalibeber, Andongsili dan Krasak Kecamatan Mojotengak Kabupaten Wonosobo
• Pemanfaatan Google Earth Engine (GEE) Untuk Menentukan Perubahan Tutupan Lahan Akibat Perkembangan Industri di Kabupaten Kendal Tahun 2015-2021
• Kajian dan Rekomendasi Area Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik di Kota Yogyakarta
• Metode Segmentasi Otomatis dan Object Height Model dalam Perhitungan Jumlah dan Tinggi Pohon Kelapa Sawit pada Data Foto Udara Tanpa GCP
• Perhitungan Estimasi Cadangan Karbon Berdasarkan Penutupan Lahan di Sekitar Penbangunan Bendungan Bener Menggunakan Algoritma Random Forest