Survei Terestris

Survei Terestris merupakan salah satu metode pengumpulan data geospasial yang dilakukan dengan cara mengukur dan mengamati objek di permukaan bumi secara langsung dari titik-titik pengamatan yang ada di darat. Metode ini sering digunakan dalam pemetaan dan pengukuran tanah, infrastruktur, maupun lingkungan yang memerlukan ketelitian tinggi. Prosesnya melibatkan penggunaan alat-alat ukur seperti theodolite, Total Station, TLS (Terrestriall Laser Scanner) dan GNSS (Global Navigation Satellite System) untuk menentukan posisi objek secara presisi di permukaan bumi. Survei Terestris dilakukan dalam berbagai tahapan, mulai dari perencanaan, pengukuran lapangan, pengolahan data, dan visualisasi data serta uji akurasi data yang dihasilkan. Kegiatan survei terestris bertujuan memperoleh data lapangan yang kemudian dilakukan pengolahan data hingga menghasilkan sebuah produk seperti, Koordinat presisi, peta detil situasi dan topografi, dan model 3D atau penampakan keruangan dari sebuah bidang. Adapun beberapa keunggulan survei terestris, seperti memberikan hasil pengukuran yang sangat akurat dan sangat efisien digunakan pada area yang tidak terlalu luas tetapi membutuhkan detail yang tinggi.

 

 

Kelompok bidang riset penelitian Survei Terestris berada dalam Laboratorium Survei Terestris dengan doseng pengampu :

  1. Dessy Apriyanti, S.T., M.Eng.
  2. Lysa Dora Ayu Nugraini, S.T., M.T.
  3. Naufal Setiawan, S.T., M.Sc.

 

Contoh Hasil Produk di bidang Survei Terestris :

Building Information Model    As Built Drawing  Kontur Digital

 

 

Pembuatan Jaring Kontrol/BenchMark Deskripsi BM
   

 

 

Contoh Hasil Penelitian di bidang Survei Terestris :

1. Evaluasi Topografi Hasil Light Detection and Ranging (LiDAR) Dengan Terestrial Untuk Basemap Building Information Modelling (BIM) 

oleh Dessy Apriyanti, Yafi Javier Dzaikra, Alma Ashfia Muspara,dan Nezha Sarfina

2. Pemodelan 3 Dimensi Candi Kedulan Menggunakan Terrestrial Laser Scanner

oleh Aditya Firman Pramudya

3. Kajian Hasil Pemantauan Pergerakan Tanah Secara Horizontal dan Vertikal Selama Satu Tahun Dari Tahun 2017-2018 Di Clapar, Banjarnegara

oleh Joko Hartadi